Sekilas jika kita mendengar bahwa sekarang ada beberapa produsen mobil yang sudah mengeluarkan versi produk terbarunya dengan konsep LCGC atau mobil irit dan ramah lingkungan, maka yang terlintas dibenak kita adalah ada 'Ayla' pada Daihatsu dan 'Agya' pada Toyota.
Bertolak dari kenaikan harga bbm akhir-akhir ini serta adanya dampak pemanasan global akibat produksi karbon monoksida di alam bebas semakin meningkat. Sebenarnya konsep penerapan mobil LCGC ini memang cocok, terlebih jika bisa menggantikan keberadaan kendaraan-kendaraan lain yang kadar emisinya jauh lebih tinggi.
Hanya saja yang menjadi kekhawatiran yaitu apabila dengan hadirnya mobil-mobil murah ini dapat menyebabkan peningkatan jumlah pengguna lalu lintas secara tajam, sehingga akan mengakibatkan kemacetan lalu lintas yang parah atau bahkan kelumpuhan. Atas alasan inilah mengapa kita dengar adanya penolakan oleh beberapa kepala daerah atau golongan masyarakat.
Jika kita membaca juga di media-media online lainnya, ternyata di negara lain Daihatsu telah memasarkan mobil LCGC seperti Daihatsu Move dan Mira e:S di Jepang, Daihatsu Perodua Elite di Malaysia. Sesuai informasi bahwa daihatsu mira e:S itu hanya mempunyai mesin 660 cc dan mampu mencapai jarak 30 Km hanya dengan konsumsi bahan bakar 1 liter.
Jika kita membaca juga di media-media online lainnya, ternyata di negara lain Daihatsu telah memasarkan mobil LCGC seperti Daihatsu Move dan Mira e:S di Jepang, Daihatsu Perodua Elite di Malaysia. Sesuai informasi bahwa daihatsu mira e:S itu hanya mempunyai mesin 660 cc dan mampu mencapai jarak 30 Km hanya dengan konsumsi bahan bakar 1 liter.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar